Pages

Sabtu, 30 Juli 2011

Madre

Madre Ku ^_^

Lagi-lagi buku terbaru Dee alias Dewi Lestari berhasil membuatku terpukau, dan berhasil membuatku melakukan sesuatu hal yang tidak pernah terpikirkan bagiku sebelumnya. 
terdiri dari 13 karya fiksi dan prosa pendek, Madre merupakan kumpulan karya Dee selama lima tahun terakhir
Madre telah berhasil mempengaruhiku untuk membuat suatu hal yang tidak pernah aku pikir akan aku lakukan sebelumnya. Membuat blog. Memang, sebelum membaca Madre pun, aku sudah berkali-kali merencanakan akan membuat blog. Namun, rencana itu tidak pernah terwujud, karena aku masih ragu dan juga karena aku belum mempunyai alasan dan argumen yang tepat untuk mewujudkan itu. Namun Madre telah menjadi wake up call saya untuk membuat blog (gara-gara Tansen). 

Mungkin bagi beberapa orang, membuat blog adalah sebuah tindakan yang hanya biasa saja; karena kemajuan zaman dan keinginan untuk populer, dikenal dan/atau diakui menuntut hati nurani mereka untuk melahirkan blog mereka sendiri. Namun bagiku tidak seperti itu. Alasanku membuat blog adalah hanya ada tiga; aku kesepian (bukan berarti aku tidak punya teman. Ingat, kesepian bukan berarti tidak memiliki teman), terlalu banyak hal dan pikiran-pikiran, yang kadang kala tidak mau dan/atau tidak bisa dipahami oleh orang-orang yang berinteraksi denganku, dan karena itu, aku sudah sangat-sangat menyadari bahwa sekarang sudah saatnya bagiku untuk membuat sebuah tempat curahan itu semua; di mana di tempat itu aku bisa terbuka serta mampu mengeksperikan diriku dan aku benar-benar menjadi diri sendiri. Anyway, back to topic :)

Ketika terlintas dalam pikiranku untuk menulis tentang Madre hari ini, ada dua hal yang langsung terpikir:
Hidup telah menunjukkan dengan caranya sendiri bahwa aku senantiasa dipandu. tak perlu tahu ke mana semua ini berakhir. bagiku itulah keajaiban yang kucari, yang dihidangkan semesta bagiku,.... Have You Ever?
Sekali lagi aku semakin dikuatkan, diyakinkan agar aku harus tetap menjadi diriku sendiri, tidak perlu malu ataupun ragu untuk melakukan hal-hal yang memang pada dasarnya itu aku. Dulu aku sempat termakan oleh ilusi-ilusi yang tercipta di sekelilingku. Ketika orang melihatmu berbeda, ketika orang melihatmu sebelah mata, ketika orang membuat berbagai macam hal-hal negatif di dalam kepala mereka tentang judge apa yang mereka kenakan kepada dirimu, ketika kamu seharusnya melawan arus itu, kamu malah masuk ke dalamnya, sehingga kamu merasa bahwa apa yang mereka pikirkan tentangmu adalah benar, aku pernah mengalami itu.

Namun, sekarang itu adalah sesuatu hal yang tidak pernah akan aku ambil pusing lagi. Perkataan mereka memang mungkin akan membuat aku sakit hati, tapi Aku tidak peduli apa kata orang-orang tentang aku, kata-kata mereka yang bisa membuat aku patah semangat, yang membuat aku menjadi rendah diri, dan yang membuat aku menjadi redup.  Aku akan menjadi diriku sendiri, menjadi karakterku sendiri, dan tidak akan terdikte oleh orang lain, sehingga aku menjadi seperti apa yang mereka inginkan. Memang, terkadang, -ketika kamu lewat di depan seseorang, dan kamu merasa orang itu mencibir kamu, ketika kamu merasa kamu di bicarakan, ketika kamu merasa kamu dianggap remeh, ketika kamu melihat orang menertawai kamu hanya karena cara kamu berjalan atau caramu berbicara atau caramu memperlakukan sesuatu- sakit rasanya (dan aku sudah mengalami itu). Namun ketika aku sadar bahwa "inilah aku apa adanya, dan aku menerima diriku sendiri, dan aku ingin menjadi lebih baik dengan pribadi ini dan aku tidak perlu peduli dengan orang-orang yang merasa lebih baik dan suci dibandingkan dengan aku padahal tidak" respon yang muncul dari diriku sendiri adalah menghela nafas dan tersenyum. Kata-kata mereka tidak berarti apa-apa bagiku; hanyalah seonggok kata tak berbobot.

Sulit bagiku mendapatkan seorang pribadi yang bisa memahami aku, menerima aku apa adanya diriku dengan segala sifat dan karakteristikku, tidak malu untuk mengakui aku sebagai teman, dan memberikan aku kebebasan untuk melakukan apa yang aku inginkan karena mereka sadar bahwa aku punya hak untuk itu. Namun aku tidak pernah berhenti percaya dan tetap berusaha untuk mendapatkan itu. Suatu saat aku pasti menemukan orang bahkan orang-orang seperti itu

Dan yang kedua adalah:
"Inilah Cinta. Inilah Tuhan. Tangan kita bau menyengat, mata kita perih seperti disengat, dan tetap kita tidak menggenggam apa-apa. Itulah cinta. itulah Tuhan. Pengalaman, bukan penjelasan. Perjalanan, bukan Tujuan. Pertanyaan, yang sungguh tidak berjodoh dengan jawaban." Semangkok Acar Untuk Cinta dan Tuhan

Terimakasih, Madre.

Jumat, 29 Juli 2011

Ini Hanya Tentang Harry Potter And The Deathly Hallows Part II

"sedih rasanya melihat mereka menonton dengan keluarga mereka, teman mereka, pasangan mereka... dan aku hanya sendirian....."
"Pernahkah suatu kali, bahkan berkali-kali dalam hidup kalian; kalian bangun di pagi hari, dan kalian dengan penuh semangat ingin cepat-cepat beranjak dari tempat tidur, karena hari itu adalah hari yang sangat kalian nanti-nantikan?"
well, aku mengalami hal tersebut hari ini, karena hari ini Harry Potter Rilis (smile in the face)  dan itu adalah salah satu hal yang paling aku tunggu-tunggu selama ini.

Aku merasa aku sudah datang dalam waktu yang tepat dan cepat, namun ternyata ketika aku sampai di 21, aku hanya bisa menganga (serius) karena ternyata antriannya sudah panjang sekali seperti ular naga (cieh...). Pingin mengabadikan momen itu tadi, tapi takut dimarahin sama pak satpam, hehe :)

Akhirnya dengan penuh kesabaran berdiri selama belasan menit, akhirnya I got my Harry Potter's ticket (smile in the face)
My Harry Potter's Ticket Yeyy :D
Yah, seperti biasanya (lagi dan lagi), aku menonton film ini sendirian. ketika orang lain bersama keluarga mereka, teman mereka, pasangan mereka, aku hanya nonton sendiri (malu? ngga. Sedih? iya). Anyway, we are not discuss about it here 

Menurut penilaian awamku, film Harry Potter 7 bagian 2 ini lebih menegangkan dan lebih dramatis dibandingkan bagian pertamanya. Bagian pertama dari film Harry Potter ketujuh seperti kita tahu bercerita tentang perjalanan mereka menemukan horcrux-horcruxnya Voldemort, bagian kedua memang masih menceritakan hal tersebut, tapi lebih seru karena klimaks dari film ini ada di sini; pertempuran mempertahankan Hogwarts, rahasia yang disembunyikan Snape selama ini dari Harry, dan banyak korban yang bergelimpangan (ha?), serta efek-efek yang sangat dramatis yang membuat mata kita tidak mau berkedip (hehe..), dan tidak lupa, epilognya; bagaimana wajah mereka setelah 19 tahun kemudian?

Walau ada beberapa hal dari isi novel yang tidak divisualisasikan dalam film ini, namun itu menurutku tidak mengurangi esensi film itu sendiri; inilah puncak dari segala puncak dari segala kisah seorang Harry, bocah yang selamat beserta dengan teman-temannya. 

Salah satu bagian yang ingin aku saksikan dari film ini tentunya bagaimana Voldemort menemui ajalnya. well, kalo boleh jujur sih, aku tidak merasakan klimaks yang begitu pas karena menurutku bagian itu -ketika Voldemort kalah- kurang dramatis dan kurang detail. Aku sampai berkata dalam hati "cuman gitu doang? yah -,-,,"

Bagian akhir dari film ini pun menurutku tidak menimbulkan suasana yang mengharu biru, padahal ekspektasiku adalah bagian epilog dari film ini dibuat seharu mungkin. Seperti dalam novel, epilognya adalah 19 tahun kemudian di peron 9 3/4 ketika trio sahabat ini dan Draco Malfoy mengantar anak mereka masing-masing. agak sedikit lucu bagiku melihat "tampang tua" mereka karena bagiku itu agak sedikit "dipaksakan" tapi hal tersebut tidak menurunkan kesan bagusku tentang film ini...

Ada beberapa film yang aku simpan dalam laptop dan aku tonton berkali-kali namun tidak membuat aku bosan karena menurut perspektifku film-film itu bagus, maka dengan tulus ikhlas (cieh..) saya akan mempertimbangkan Harry Potter And The Deathly Hallows Part II ini sebagai salah satunya.

"sekalipun dia telah mati, dia akan tetap ada di sini; di hati kita..."Neville Longbottom

Kamis, 28 Juli 2011

Yayyy, Akhirnya Rilis Juga

Senang sekali rasanya mengetahui bahwa Harry Potter and The Deathly Hallows Part 2 akan tayang BESOK :D  
Aku sempat khawatir kalau-kalau salah satu film andalan saya ini tidak akan masuk dalam bioskop-bioskop besar di Indonesia, well, you know why, secara pemerintah masih sibuk-sibuknya mengurus pajak film or something.

Tapi ternyata Tuhan masih mendengar harapan dan doa saya (hahaha, ketawa senang)
Thanks buat semua orang-orang yang berperan; baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, yang sudah dengan gigih membuat film ini masuk ke Indonesia...

Sudah tidak sabar nonton film ini besok.. horeeee :)
Harus cepat-cepat ke 21 ini besok (untung CITO deket ya dengan kosan saya, hehehe ^_^,,)

To all Harry Potter's fans, bersukacitalah :D


Untuk Segala Sesuatu Ada Waktunya

Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.
Ada waktu untuk lahir, 
               ada waktu untuk meninggal
Ada waktu untuk menanam, 
               ada waktu untuk mencabut yang ditanam
Ada waktu untuk membunuh,
               ada waktu untuk menyembuhkan
Ada waktu untuk merombak, 
               ada waktu untuk membangun
Ada waktu untuk menangis, 
               ada waktu untuk tertawa
Ada waktu untuk meratap, 
               ada waktu untuk menari
Ada waktu untuk membuang batu, 
               ada waktu untuk mengumpulkan batu
Ada waktu untuk memeluk, 
               ada waktu untuk menahan diri dari memeluk
Ada waktu untuk mencari, 
               ada waktu untuk membiarkan rugi
Ada waktu untuk menyimpan, 
               ada waktu untuk membuang
Ada waktu untuk merobek, 
               ada waktu untuk menjahit
Ada waktu untuk berdiam diri, 
               ada waktu untuk berbicara
Ada waktu untuk mengasihi, 
               ada waktu untuk membenci
Ada waktu untuk perang, 
               ada waktu untuk damai.
Yang sekarang ada dulu sudah ada, dan yang akan ada sudah lama ada....
                                                                                                      (sumber:Alkitab)

Rabu, 27 Juli 2011

This Little Light Of Mine....

"terang kecil ini, kan terus bersinar..."
"Mengapa saya harus membuat blog?" pertanyaan ini terus bermunculan di dalam benak saya selama beberapa waktu terakhir ini. Saya bukan tipe orang yang suka mendokumentasikan isi pikiran saya dalam bentuk tulisan. Namun, saya terus mencari dan mencari jawaban dari pertanyaan itu.

Butuh sedikit waktu untuk menemukan jawaban yang sejauh ini mungkin bisa mewakili pertanyaan itu; saya kesepian.....

Akhirnya dengan persiapan yang kurang matang (saya masih harus belajar banyak tentang ini), lahirlah sebuah teman yang bernama "little world of mine" yang saya harapkan bisa mendistraksi pikiran saya akan perasaan kesepian yang selama ini saya rasa

Selain itu, hal yang membuat saya kepingin membuat blog karena membaca buku yang berjudul Madre karya Dewi Lestari alias Dee. karakter Tansen dalam buku itu menguatkan alasan saya untuk membuat blog. Ternyata blog bisa menjadi terapi bagi orang-orang tertentu; terapi bagi orang-orang yang mungkin selama ini memiliki banyak pikiran dan ide-ide dalam otak mereka, banyak cerita yang ingin mereka utarakan, namun belum menemukan seseorang dan, dan/atau media yang cocok untuk mendukung "pelampiasan" mereka.

Mungkin sudah saatnya bagi saya untuk membagi segala sesuatunya tentang saya dan pikiran-pikiran saya kepada dunia secara umum, dan secara khusus kepada setiap pribadi yang telah meluangkan waktunya untuk masuk di dunia saya, dan berusaha memahami bagaimana rasanya "menjadi saya". welcome to my little world :)

"walau kecil, terang ini akan selalu ku jaga..."