Pages

Jumat, 26 Juli 2013

Aku Nyannyiin Soundtracknya FRIENDS (TV SHOW)

FRIENDS. Acara televisi yang satu ini tidak pernah lekang oleh waktu. Acara yang dimulai pada tahun ketika aku lahir ini masih tetap menunjukkan gaungnya walaupun acaranya telah berakhir sekitar dekade lalu. Sebuah sitkom yang menceritakan tentang persahabatan 6 pemuda dengan segala lika-liku kehidupan dan kelucuan yang muncul dari perjalanan kehidupan itu. Ngga pernah bosen deh nontonnya. Pasti ngakak liatnya ^_^

Soundtarck sitkomnya juga enak didengar. Lagu I'll Be There For You yang dipopulerkan oleh The Rembrants menjadi opening theme disetiap episodenya. Liriknya yang catchy dan melodinya yang sederhana tapi "manis" membuat telinga kita tidak pernah bosan untuk mendengarnya. terpikir sebuah ide agar aku meng cover lagu ini apa adanya. Maka terciptalah coveran lagu I'll Be There For You nya The Rembrants oleh Saya, hha.. maaf kalau suara saya biasa-biasa saja. Ini adalah salah satu bentuk rasa cinta seorang penggemar terhadap acara tv dan soundtrack yang disukainya. Udah ada di YouTube loh.. ^_^


Really Love The Show :)

Jumat, 19 Juli 2013

Aduuuhhh... Sakiiitt....

Rasanya kayak ditusuk dari dalam, waktu minum air analoginya seperti luka yang disiram alkohol. perih tapi ada sensasi tusukannya....

I'm so tired, Sungguh, ketika tubuhmu sudah memberi tanda bahwa ok it's enough Remon (or whoever you are), you need some rest dan kamu tidak mengacuhkan tanda-tanda tersebut, bahkan yang terkecil sekalipun, jangan salahkan jika badanmu memberikan sentuhan bukan kepalang sampai kamu merasa naas. It's been a week I've got some regular headache in the almost same time and condition. I've got dry lips and I just ignored it. I know I'm not good, but I just dont thinks that is an excuse to not work hard (still i've leraned that we need a R.E.S.T). Rabu kemarin aku kebagian shift siang pekerjaanku yang sekarang yakni melayani kebutuhan dan keinginan konsumen dari segi kebutuhan fashion mereka (ya ya ya), dan pada suatu ketika, terasa sebuah sensasi yang merayapi daerah perut sebelah kiti serta punggu sebelah kiriku. ada sensasi tusukan yang datang dan pergi; dan aku mengacuhkan itu. Sampai pada suatu ketika rasa tusukan itu secara konstan menunjukkan eksistensinya (well, dia berhasil karena aku merasa sangat terganggu dan tidak bisa fokus melakukan pekerjaanku) aku pun menyerah. Aku istirahat. Aku sadar aku kecapean dan asupan cairan, but still I igonored it. Pernahkah kamu merasakan ketika ada luka di bagian tertentu di anggota tubuhmu dan luka itu diberikan alkohol dengan cara dialirkan? Mungkin itulah analogi yang cukup tepat untuk menggambarkan perasaan dan sakit yang aku alami ketika aku meminum air pada waktu itu. Rasa tusukan itu benar-benar tidak bisa tertahan lagi and finally, finally I go to hospital.

Terimakasih kepada bosku yang telah mengizinkan bawahannya ini untuk pulang cepat (aku gak bilang horee pada waktu itu, tapi aduuuh... taksi, taksi, mana taksinyaa???) perjalanan dari Royal Plaza ke Rumah Sakit Darmo memang tidak begitu jauh (jika kita tidak sakit). Setiap menit, setiap goncangan akibat jalan yang rusak, dan setiap omongan pak supir taksi yang berusahan menenanggakanku menjadi sebuah gangguan yang benar-benar membuat rasa sakit di sekitar daerah ginjalku tadi semakin tak tahu malu untuk membuat aku menggelingjang-gelinjang kayak cacing kepanasan di dalam taksi (it's not a reality show, just reality). Untung pak sopirnya kuat mental ya, hha....

Sampailah akhirnya ke bagian instalasi gawat darurat RS Darmo [(Tahukah kamu, selama aku tinggal di Surabaya, sudah 3 kalinya aku masuk IGD dan dua dari peristiwa tersebut hanya melibatkan aku. Akuuu sendirian tak ada yang mengawani :'(] Akhirnya dengan bantuan para suster, novalgin, dan beberapa gerakan ekspresif dariku serta teriakan teriakan dramatis (lol) rasa sakitnya akhirnya berkurang juga. Aku sempat berspekulasi; apakah ini hanya sekedar angin? apa jangan-jangan itu batu ginjal lagi. Tidaakkkkk! Hasil ronsen menunjukkan bahwa tidak ada tanda-tanda keanehan yang yang tejadi di sekitar ginjal dan saluran kemihku. Ada beberapa alasan yang berhubungan dengan kata tidak ada, ada tapi tidak kelihatan, dan feses. Tau feses kan? Taulah, hha.. (terima kasih yang cukup sangat buat garam inggris). Akhirnya karena tidak ada lagi hal-hal yang perlu diurusi, aku disuruh pulang sama dokter Dian yang cantik tapi sedikit dramatis, dan diberikannya aku sebuah surat pengantar untuk salah satu dokter urinologi di rumah sakit itu. 

Secara singkat tanpa harus menghilangkan detail-detail yang penting yang berhubungan dengan konteks ini, dokter yang bernama Tarmono menyuruh aku untuk cek darah dan tes IVP dan harus melakukan persiapan sejak kamis. Cek darah ok ngerti, tapi IVP? apaan tu?

karena penasaran akhirnya aku akhirnya searching IVP itu apa (google, biasa). Well kepanjangannya adalah Intra Venous Pyelografi adalah semacam tes yang bertujuan untuk menggecek ginjal, dan saluran kemih kita dengan menyuntikkan injeksi obat (yang mengandung radiasi) melalui pembuluh darah, yang akan mengalir ke ginjal dan akan menolong alat foto untuk menjelaskan citra yang akan ditangkap (ini bahasaku yah). Yah mau bagaimana lagi, walaupun tes itu harganya berkisar sekitar 900 ribu sampai 1 juta 300 ribu rupiah sekali tes, demi kesehatan apapun dilakukan selama masih ada dukungan biaya (Syukurlah). Siapa yang tidak membayangkan hal yang aneh-aneh ketika dalam waktu kurang lebih 24 jam lagi sekumpulan atau sepaket radiasi akan disuntikkan ke dalam tubuhmu. Tapi aku orangnya biasanya selalu percaya dan ngikutin apa kata dokter. Jadi, ya aku pasrah aja..

Persiapannya adalah selama hari kamis itu, aku hanya boleh makan bubur atau roti tawar dengan selainya. Banyak Minum. Jam 8 malam minum garam inggris. Jam 11 malam udah puasa samapai selesai tes besok jumat siangnya. Jangan kira garam inggris itu rasanya asin kayak garam atau oralit. Rasanya Puaaaaahiiiittttttt. Seperti colorquin versi cair. Sambil menahan mual aku habiskanlah 200ml air yang sudah tercampur dengan garam inggris yang tidak seasin namanya itu. Satu hal yang aku tau tentang garam inggris (setelah lihat google, tentunya), garam inggris berfungsi untuk menguras kotoran yang ada di perut agar hasil foto tidak kabur dan terganggu dengan adanya feses. Well, banyak yang bilang efek gram inggris akan mulai terasa 2 jam setelah kamu meminumnya. Sebenarnya tidak juga. Efek akan langsung terasa. Larutan itu akan membuat dirimu merasa mual dan rasa tidak nyaman di bagian perut. Dia akan menguras perutmu, kadang-kadang memeberikan rasa mual yang sungguh tak nyaman. Namun hasilnya tidak mengecewakan. Besok paginya, semua (atau hampir semua) kotoran yang ada di dalam perut keluar semua. Aroma kotorannya yang akan buat kamu percaya, hha. Perut terasa ringan dan enak. Thanks to Garam Inggris :)

Akhirnya jumat pagi, aku melakukan tes darah dulu. Hal yang penting sebelum melakukan tes IVP adalah kita harus mengetahui apakah fungsi ginjal kita baik atau tidak, Hal itu bisa kita lihat dari tes creatin dari darah kita. Kalau normal ya lanjut, kalo tidak normal harus minta acc dulu dari dokter yang menangani kamu. tes darah menunjukkan bahwa aku akhirnya lolos dan dapat mengikuti tes selanjutnya yakni IVP.



Titik Merah yang bagian bawah adalah bekas suntikan pengambilan sampel darah
Titik merah yang bagian atas adalah bekas suntikan injeksi IVP

Sebelum tes IVP bagian administrasi radiologi RS Darmo memberikanku consent form untuk diisi. setelah itu masuklah diriku di dalam ruangan tes IVP. kesan pertama, creepy. Rasanya melihat instrumen instrumen besar dengan bentuk yang tidak biasa membuatku merasa seperti berada di sebuah percobaan ilmiah apa gitulah.. Di dukung sama suasanya ruangannya yang muram (sebenarnya pingin foto ruangannya tapi takut kena semprot sama petugasnya, hha), kesannya semakin terasa (Maaf ya Pihak RS, bukan tidak suka, tapi setidaknya warna interiornya lebih berwarna ceria dong, biar pasiennya tidak takut). tapi nanti waktu di tengah-tengah pemeriksaan nanti bisa santai kok.

Aku tidak menyangka aku memiliki kondisi alergi obat (baru kali ini). Kata petugasnya, jika kita tidak memiliki alergi obat, maka tidak akan ada efek samping yang terjadi ketika obat tersebut diinjeksikan ke dalam tubuh kita. Aku tahu aku alergi obat itu karena ketika obat itu diinjeksikan, bekas suntikannya terasa panas seperti terbakar. Bukan hanya itu, tenggorokannku juga terasa hangat dan lidahku terasa kelu. Petugasnya dengan tanggap melakukan pertolongan pertama dengan menyruhku menghirup aroma alkohol dari kapas yang dia berikan sama aku. Oia, kalo memang alergi sifatnya cuman sementara kok, jadi tenang saja. Proses foto pun dilakukan (sori ga bisa nunjukin hasil fotonya. gak jelas kl gak dengan cahaya yang baik dan pantas soalnya). Sebelum proses foto berakhir, petugas menyuruh aku untuk buang air kecil. petugasnya juga berkata jika tidak merasa buang air kecil, harus dipaksa dibuang. Hal itu ternyata bertujuan untuk membuang obat injeksi tadi dari dalam tubuh kita, supaya tubuh kita tidak terkontaminasi dengan radiasi. Tanpa harus berusah dengan memaksa buang air kecil, nanti akan buang air kecil sendiri kok. Sensasinya seperti ada air yang berhawa panas keluar dari saluran pembuangan kita. Akhirnya Proses foto pun selesai, tinggal nunggu diagnosanya dokter aja.

Sampul Hasil fotonya (Sori ga bisa nunjukin dalamnya). Dengan aku nama pasiennya, dan Tarmono sebagai nama dokternya :)

Medical Center RS Darmo
Akhirnya tadi sore waktu ke Medical Centrenya RS Darmo Surabaya, aku dikabarkan bahwa hasil foto tidak menunjukkan adanya batu atau hal-hal lain yang berpotensi untuk membahayakan tubuh. Dokternya pesan supaya aku harus banyak minum air, 3 liter sehari semalam, dan dia memberikan aku obat seharga 300 ribu untuk diminum sekali sehari.

Kita Bukan Robot. Berikanlah Waktu Bagi Tubuh Kita Untuk Beristirahat. Ketika Tubuh Kita Memberikan Sebuah Tanda, Perhatikanlah. Jangan Biarkan.




Sabtu, 15 Juni 2013

Mirros Cover By Boyce Avenue and Fifth Harmony (Sukaa)

Boyce Avenue adalah grup yang mengkover lagu-lagu hit dari para musisi barat sana. Banyak lagu-lagu koveran mereka yang untukku secara pribadi enak didengar karena hanya menggunakan instrumen akustik. Salah satu koveran lagu terbaru mereka adalah Mirrors yang dipopulerkan oleh Justin Timberlake. Dalam projek ini, Boyce Avenue juga berkolaborasi dengan salah satu finalis X Factor USA tahun lalu yakni Fifth Harmony. 

Share Videonya, seperti yang yang ada di YouTube yah "Videonya yang diunggah di YouTube :)"



Sumber: Google



Adaptasi

Sudah lama tidak update blog, malam hari ini tiba-tiba kepingin buat ngupdate lagi...

Well, Bulan Desember kemarin udah sidang skripsi, dapat nilai A-; Puji Tuhan :)
Bulan Februari kemarin udah yudisium, tinggal nunggu wisuda Bulan Delapan ini :)

Dan sekarang aku udah menjadi salah satu pramuniaga di Matahari Department Store Royal Plaza. hmm... Dunia yang baru yang sebenarnya aku masuki hanya karena tujuan akademik semata.

Berawal dari hanya untuk memenuhi kewajibanku sebagai mahasiswa penerima beasiswa, sekarang pekerjaan menjadi seorang sales associates atau seorang pramuniaga menjadi sesuatu hal yang aku jalani akhir-akhir ini... setidaknya sampai akhir Agustus nanti...

Ada hal yang menarik, yah, banyak sih hal yang menarik yang terjadi selama aku menjadi seseorang yang berada di lingkungan yang baru. I admit, tantangan baru bagi fisik dan mental saya, hha... Berada di tempat yang baru adalah sebuah tantangan yang harus dihadapi. Do I fit in? what things I gotta do to make me fitted in? what donts and dos? can I can't I? there's a lot question...

sudah terbiasa berada di lingkungan akademik membuat aku sendiri harus keluar dari zona nyaman dan berusaha untuk menjadi satu di dunia yang baru itu. Dengan latar belakang, budaya, dan pendidikan yang berbeda-beda membuat aku tidak selalu 'cocok' dengan setiap orang di sana. Aku akui itu. 

Di duniaku yang baru ini, fleksibilitas adalah hal yang lumrah, baik dari segi sosial, perbuatan, maupun perkataan. Ada beberapa orang yang yah, setidaknya membuat kita nyaman berada dekat dengan mereka, ada juga beberapa orang yang merasa diri benar dan melakukan suatu hal yang "normal" sehingga mereka menjudge kita (yah dalam konteks ini ya aku) tidak melakukan suatu hal yang di mata mereka accpetable. Ketika budaya bullying menjadi hal yang biasa, disadari atau tidak disadari menjadi suatu hal yang terjadi setiap hari membuat aku jengah (pada awalnya). Ketika ada orang dengan sadar atau tidak sadar membuat kita sakit hati dengan perkataan mereka entah itu dikatakan dengan sengaja atau tidak sengaja (sekali lagi dalam konteks ini adalah aku). Dan masih banyak hal lain lagi yang membuat kita 'berlatih untuk memanjangkan batas kesabaran dan melebarkan senyuman'

Walaupun begitu, di mana ada hitam pasti ada putih juga. Di mana ada hal-hal yang menyebalkan kita pasti juga ada hal-hal yang menyenangkan kita. Jika dilihat dari sisi luar atau ekstern, secara pribadi berada di dunia yang sekarang sedang aku geluti adalah hal yang menyenangkan. Di dunia ini aku bisa melatih diriku untuk bisa lebih ramah kepada orang lain, sabar, selain itu juga melatih ku untuk memengaruhi orang lain (dalam hal yang positif.. sejauh ini), berlatih sales skill, bertemu dengan wajah-wajah baru yang lebih beragam yang berbeda dengan dunia yang selama 3,5 tahun aku geluti, dan masih banyak lagi hal-hal lainnya.

I'm not perfect. Aku tidak bisa menyenangkan semua orang sama seperti tidak semua orang bisa menyenangkan saya. Sejauh ini untuk menguatkan diri, prinsip seperti itulah yang menjadi peganganku. Aku juga tidak bisa mengatakan aku sudah seratus persen telah melakukan hal-hal yang di duniaku yang baru ini dianggap acceptable. Aku akan terus belajar untuk beradaptasi tanpa harus meninggalkan karakter dan entitasku sebagai aku. Semoga juga individu-individu lain yang berada di duniaku saat ini bisa menerimaku apa adanya dan tidak egois dengan cara beradaptasi juga dengan diriku yang tidak sempurna ini. Semoga....

Itulah dunia. Dunia adalah tempat di mana sebuah kumpulan berbeda dengan kumpulan lainnya. Dunia adalah tempat di mana kita beradaptasi, dunia adalah tempat kita memilih apakah menjadi diri sendiri atau menjadi orang lain. Dunia adalah tempat di mana kita siap ketika kita dianggap sebelah mata atau ketika kita dijauhi dan dianggap 'berbeda'. Dunia juga adalah tempat kita menemukan kisah-kisah baru, dan tempat di mana kita bisa melatih karakter kita menjadi karakter yang bermental lebih kuat dan tegar dibanding sebelumnya.

Hm... Dunia....